Ntahlah~ akhir-akhir ini air mata ku
tampaknya begitu senang mengalir di pipi ini. Begitu cengeng diri ini rasanya.
Mulut ini seakan tak dapat dibuka untuk mengeluarkan semua isi hati ini. Penat.
Tak dapat berbicara banyak. Hanya menangis? Ya, hanya itu yang dapat kulakukan. Rasanya hanya itu cara agar semua yang menyebabkan penat meluap ke langit-langit.
Rasanya, jika ada suatu
tempat yang dapat kukunjungi hanya untuk berteriak bebas tanpa ada yang dapat
mendengar, aku akan kesana. Berteriak sekeras yang kubisa, hingga letih di hati
dapat terobati. Hingga Sang Pendengar Doa dapat mendengar segala permintaan dan
harapan.
Begitu banyak yang
bermuka dua di bumi ini. Kadang kita tak dapat membedakannya, karena setiap
manusia pasti punya sisi baik dan juga sisi buruknya. Kita hanya dapat
mengatasinya dengan lapang dada dan jernih pikiran. Berdoalah.. maka semua akan
baik-baik saja. Yakinlah, dibalik semua masalah pasti ada kebahagiaan yang
bersembunyi untuk sementara.
Cause the players gonna
play, play, play, play, play
And the haters gonna
hate, hate, hate, hate, hate !
And the fakers gonna
fake, fake, fake, fake , fake !
Baby, I’m just gonna
shake, shake, shake, shake, shake
I’m shake it off !, I’m
shake it off
Oke yang di atas itu
lirik lagu ‘Taylor Swift - Shake it off” keren kannn Banyak pengulangan katanya
yang pas banget. Top deh. Sesuai untuk yang pingin teriak teriak dan joget
joget diatas pegunungan Himalaya dikelilingi oleh domba-domba berbulu lembut
yang menggoda untuk dijadikan selimut di kamar (?) *eh.
Jadi pesan untuk hari ini “Don’t change to make people received you, but…. make people change to
positive way because of you.” Benar bukan? Jadilah dirimu seperti halnya
dirimu. Jangan berakting suka di depan, tetapi sebenarnya kamu sangat
membencinya di belakang. Santai saja~ Semua yang telah diberikan untukmu
merupakan yang terbaik untukmu, and I BELIEVE THAT ! O:)
Begitu juga di dalam
persaingan. Sebagai seorang siswa, pasti setiap harinya terjadi persaingan yang
sangat sengit sampai bertumpahkan darah hanya untuk merebut nilai 100 (alah
hiperbola). Nah.. dalam situasi ini, baik sekali jika perasaan iri tidak ikut
dibawa-bawa. Berusaha aja dulu~ Ntar lihat sendiri deh hasilnya. Hasilnya pasti
diluar ekspektasi. You got better result
than you ever thought you could be. Jaman sekarang itu, lagi seru-serunya yang kayak ini nih. Secara halus maupun
kasar, langsung maupun tidak langsung, di depan atau di belakang, langsung nyindir T_T. Iya kan? toh nggak sehat juga dengan begituan, karena akhir-akhirnya kita sendiri yang tambah kesal karena si ‘korban’ malah
‘nggak peka’. Lucu aja kalo seandainya malah si ‘korban’ malah lebih
sukses dan termotivasi gara-gara kelakuan kita. Memang terkadang kita sebagai manusia pasti kebanyakan berpikiran negatif (suudzon) dulu ketimbang positifnya. Ya begitulah manusia yang selalu mengaitkan emosinya dengan akal.
Jadi untuk kamu, dan dia dan diriku tentunya..jangan seperti itu ya. Kamu
hebat kok! Kamu kuat! Tahan godaan setan (?) dan Rajin menabung! Kamu anak yang
mandiri kok, percayalah. Apapun yang diberikan kepadamu, jalani dengan senang
hati. Cobalah untuk menerima segala kemungkinan yang mungkin terjadi. Jangan
bersikap sombong dengan mengatakan “diri ini lebih lebih lebih lebih baik kok
dari mereka mereka mereka semua” Itu namanya bukan sombong lagi --‘’ tapi
takabur.
Duh, sudah sampai kemana cerita ini mengalir :’)? Dari
membahas soal tempat yang bagus untuk berteriak dan berjoget-joget ria malah
nyambung ke sini. Kalo begitu kita sambung saja. Sampai mana tadi?? Oh iya..
letihnya hati dan kelunya lidah ini. Wuuuuu~ bahasanya tingkat tinggi. Wajar..
hati ini sedang bersenandung ria untuk mengeluarkan segala hal yang tak dapat
tercurahkan lewat lisan. Hanya saja, untungnya jari tangan tak lelah untuk
menari-nari di atas keyboard laptop hanya untuk mengalirkan ke dalam tulisan
apa yang sedang dipikirkan otak dan
dirasakan hati saat ini.
Memang kadang hidup ini
tak selalu membentuk garis lurus linear. Cause
life is never flat (hayo.. pasti semua pernah dengar ini iklan untuk apa).
Lalu semua pada akhirnya tergantung pada cara masing-masing orang
menghadapinya. Benar bukan?
Maka, sikapi hidup ini dengan bijak.
Dan maaf jika diri ini merasa bijak.
Dan maaf jika diri ini merasa bijak.