Bismillahirrahmanirrahim.
Hope this story start
perfectly with basmallah. Amin.
Perkenalkan! Aku adalah
seseorang yang baru saja tamat dari jenjang pendidikan menengah atas. Posisiku
kini adalah menunggu sebuah kepastian status alias pengumuman lulus tes ptn
(perguruan tinggi negeri) 2016. Pertanyaan silih berganti di benak ku. Ya aku
tahu “Don’t fill your head with worries”
Ok I get it.
Tetap saja aku terus
memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang ada. Salah satunya begini “Jadi mau
lanjut kuliah dimana? Kalo nggak lulus ptn gimana cadangannya? pasti ada kan?
Lah ini kan nasib. Nasib siapa yang tau.” Aku yakin pertanyaan ini ada disemua
benak siswa kelas dua belas. Mungkin lebih tepatnya menjadi pertimbangan jauh-jauh
hari, bahkan sebelum hari h tes ptn dilaksanakan. Sedikit cerita, suatu malam
ayah dan ibu membicarakan perihal ini. Mereka sangat lembut bertutur kata
kepadaku seakan takut membuatku patah semangat (Tenang saja Yah, Bu, anakmu ini
strong). “Hana, seandainya... ini ‘seandainya’ blablabla (isinya kalimat
menyuport ku)”. “Lanjut ke inti saja Yah” jawabku yang mengetahui kemana arah
jalan cerita ini. “Baik. Seandainya Hana tidak lulus perguruan tinggi negeri,
hana mau kuliah di daerah mana? Ayo mulai kita cari sekolah swasta yang Hana
suka.” Serr jantungku berdegup. Tak pernah terbersit orangtua ku akan secemas
ini memikirkan masa depan anaknya. Aku tau mereka bukan meragukan kemampuanku,
mereka hanya mencemaskan rejeki dan keberuntunganku. Karena saat ini kita
sedang membicarakan masa depan Bung! X
Factor. Aku terdiam. Sungguh kosong pengetahuan ku mengenai universitas
swasta di Indonesia. Lalu kujawab “Kami kosong pengetahuan tentang univ swasta,
Yah. Karena besar sekali harapan kami bisa lulus universitas negeri” dengan
suara getir. Aku hampir menangis. Tak pernah sekalipun terlintas di otak ku sejak
aku masuk sma hingga lulus sma, memiliki niat untuk kuliah di universitas
swasta. Ayah dan Ibu sepertinya mengetahui perubahan suaraku. Ibu mendekati dan
memelukku sambil berkata “Kami dak akan menyia-nyiakan Hana.”
Hatiku terharu, air mataku kering, aku berusaha tegar dan tersenyum. Aku tak
akan meneteskan air mata. Karena aku tau tidak ada gunanya bersedih. Aku
beruntung memiliki orang tua seperti mereka. Bu, Yah, aku janji akan membuat
kalian bangga. Akan kuusahakan lulus di perguruan tinggi negeri !
Kenapa harus
universitas negeri?
1. Biaya
Segi biaya merupakan
patokan utama pembeda sekolah negeri dan swasta.
2. Kualitas Mahasiswa
Sulitnya masuk
perguruan tinggi negeri, menjadi bukti mahasiswa ptn memiliki kualitas lebih
baik.
3. Prestasi SMA
Tentunya pengen buktiin
ke guru kalo anak didiknya berhasil lulus perguruan tinggi negeri ternama
dengan usaha keras, doa, dan bimbingan para guru tiga tahun terakhir.
Saat aku melibatkan
Tuhan dalam semua urusan dan impianku, aku percaya tidak ada yang tidak
mungkin. Semoga doa orang tua, guru, sahabat, teman, keluarga, dan orang-orang yang
pernah kutemui dan mendoakanku, dapat Allah dengar (Amin). Apapun hasil
pengumumannya, aku wajib bersyukur. Apabila baik? Jadikan aku tidak sombong
Tuhan. Apabila buruk? Kuatkan aku Tuhan. I
will never give up hope in my dua.
And in the end, rencana Tuhan lah yang terbaik.
Sesungguhnya banyak
cara menilai kesuksesan seseorang.
- anonymous
0 komentar:
Posting Komentar