Jumat, 10 Juni 2016

Start Perfectly with Basmallah


Bismillahirrahmanirrahim.
Hope this story start perfectly with basmallah. Amin.

Perkenalkan! Aku adalah seseorang yang baru saja tamat dari jenjang pendidikan menengah atas. Posisiku kini adalah menunggu sebuah kepastian status alias pengumuman lulus tes ptn (perguruan tinggi negeri) 2016. Pertanyaan silih berganti di benak ku. Ya aku tahu “Don’t fill your head with worries Ok I get it. 

Tetap saja aku terus memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang ada. Salah satunya begini “Jadi mau lanjut kuliah dimana? Kalo nggak lulus ptn gimana cadangannya? pasti ada kan? Lah ini kan nasib. Nasib siapa yang tau.” Aku yakin pertanyaan ini ada disemua benak siswa kelas dua belas. Mungkin lebih tepatnya menjadi pertimbangan jauh-jauh hari, bahkan sebelum hari h tes ptn dilaksanakan. Sedikit cerita, suatu malam ayah dan ibu membicarakan perihal ini. Mereka sangat lembut bertutur kata kepadaku seakan takut membuatku patah semangat (Tenang saja Yah, Bu, anakmu ini strong). “Hana, seandainya... ini ‘seandainya’ blablabla (isinya kalimat menyuport ku)”. “Lanjut ke inti saja Yah” jawabku yang mengetahui kemana arah jalan cerita ini. “Baik. Seandainya Hana tidak lulus perguruan tinggi negeri, hana mau kuliah di daerah mana? Ayo mulai kita cari sekolah swasta yang Hana suka.” Serr jantungku berdegup. Tak pernah terbersit orangtua ku akan secemas ini memikirkan masa depan anaknya. Aku tau mereka bukan meragukan kemampuanku, mereka hanya mencemaskan rejeki dan keberuntunganku. Karena saat ini kita sedang membicarakan masa depan Bung! X Factor. Aku terdiam. Sungguh kosong pengetahuan ku mengenai universitas swasta di Indonesia. Lalu kujawab “Kami kosong pengetahuan tentang univ swasta, Yah. Karena besar sekali harapan kami bisa lulus universitas negeri” dengan suara getir. Aku hampir menangis. Tak pernah sekalipun terlintas di otak ku sejak aku masuk sma hingga lulus sma, memiliki niat untuk kuliah di universitas swasta. Ayah dan Ibu sepertinya mengetahui perubahan suaraku. Ibu mendekati dan memelukku sambil berkata “Kami dak akan menyia-nyiakan Hana.” Hatiku terharu, air mataku kering, aku berusaha tegar dan tersenyum. Aku tak akan meneteskan air mata. Karena aku tau tidak ada gunanya bersedih. Aku beruntung memiliki orang tua seperti mereka. Bu, Yah, aku janji akan membuat kalian bangga. Akan kuusahakan lulus di perguruan tinggi negeri !
 
Kenapa harus universitas negeri?

1. Biaya
Segi biaya merupakan patokan utama pembeda sekolah negeri dan swasta.

2. Kualitas Mahasiswa
Sulitnya masuk perguruan tinggi negeri, menjadi bukti mahasiswa ptn memiliki kualitas lebih baik.

3. Prestasi SMA
Tentunya pengen buktiin ke guru kalo anak didiknya berhasil lulus perguruan tinggi negeri ternama dengan usaha keras, doa, dan bimbingan para guru tiga tahun terakhir.

Saat aku melibatkan Tuhan dalam semua urusan dan impianku, aku percaya tidak ada yang tidak mungkin. Semoga doa orang tua, guru, sahabat, teman, keluarga, dan orang-orang yang pernah kutemui dan mendoakanku, dapat Allah dengar (Amin). Apapun hasil pengumumannya, aku wajib bersyukur. Apabila baik? Jadikan aku tidak sombong Tuhan. Apabila buruk? Kuatkan aku Tuhan. I will never give up hope in my dua. And in the end, rencana Tuhan lah yang terbaik.



Sesungguhnya banyak cara menilai kesuksesan seseorang.
- anonymous


0 komentar:

Posting Komentar