I am in the middle of
nowhere. Search for light that will guide me home. I know places we won’t be found.
Just take my hand cause we’ve been fighting for it all our life. The way you
take my hand and it’s just so sweet. This is how we do! Dancing through the
fire, and I am a champion. And your gonna hear me roarrrrrrrr
Biarlah
paragraf pertama itu menjadi soundtrack pengiring para pembaca sekalian membaca
post-an ini. Biarlah ia menjadi imajinasi belaka para pujangga cinta memainkan
perannya sebagai penggombal ulung yang memikat banyak hati para perempuan.
Biarlah ia bersenandung mengungkapkan isi hatinya. Apabila semua kepanjangan?
Biarkan sajalah, Biarkan saja paragraf tersebut menjadi memori indah yang tak
kan terlupakan (episode galau maks susah move on). Biarkanlah ia menjadi
penyejuk kepada hati-hati yang tengah dibuat friendzone oleh si dia (jomblo
happiness). Biarkan ia menjadi sosok seorang yang dirindukan untuk menjadi
pacar dunia? Alhamdulillah ya :’ apalagi akhirat wkwkwk (eps. jones). Biarkanlah,
jari jemari ini dengan eloknya mengetik jejeran kalimat. Pada akhirnya..... Biarkan
sajalah! *todong piso*
*batuk
kul*
Ehem
ehem.
What’s
on your mind when you heard ‘eyes’ ?
(eye
: mata. source : google terjemahan)
Wawancara 1
What’s on your mind when you heard ‘eyes’ ?
Mata
adalah salah satu alat indera yang berfungsi menerima rangsangan berupa cahaya.
Mata termasuk ke dalam sistem indera yang tergabung dalam sistem koordinasi.
(Maka disimpulkan, yang
menjawab seperti ini yaitu ‘Anak Biologi Sejati’. Bagaimana tidak? :’) tuh
orang lagi ngapal untuk mid biologi mungkin. Btw-__- MID biologi hari apa ya?
Jumat besok libur kan .-.? *plakk)
Wawancara 2
What’s on your mind when you heard ‘eyes’ ?
Mata...
hmmm.. hmmmm... hmmmm.... [waitied for 2 minutes] itulah pokoknyo! Kau ni ngapo
nanyo-nanyo? Orang belum belajar aku.
[gubrak]
(Neng :” gue bukan nanya
soal ulangan kok. Cuma nanya isi otak lu aja ketika ngedengar kalimat itu)
Wawancara 3
What’s on your mind when you heard ‘eyes’ ?
Sipit?:/
.
.
.
.
(GOTCHA!
That’s the truth answer i’m waiting for. pyuhhh)
Semua orang pertama kali bertatap muka
pasti melihat menggunakan mata bukan? Maka, pada saat itu jutaan neuron dari
mata mengalir ke otak untuk merespon dan menyimpan memori bentuk wajah
seseorang. Garis muka, tulang pipi, alis mata, maupun besar/kecillnya mata.
Mata
sipit menjadi tren saat ini? Bagaimana tidak? Orang yang matanya juga sipit aja
bisa ngejek temennya yang sipit haha. Terkadang.. tak adil bukan? Orang yang
punya mata besar jarang diejek. Apalah daya bagi saya yang memiliki mata
cenderung ke arah ‘sipit’ daripada ‘besar’ ini. [poor]
Jadi
ceritanya begini. Temanku melihat foto-foto ku di galeri dan berkata “Hana kalo
dilihat sekilas kayak ada keturunan Chinese” lalu ku jawab “Kenapa?”. Lalu ia
menjawab kembali “Soalnya mata hana kalo senyum ilang(?)”. Dengan santaiku
jawab “emang iya kok! :) Chinese pakek ‘jilbab’. Aku mah gitu orang nya~ (nyempil iklan)”
[bilang aja sipit -_- kok susah sih]
Mataku tampaknya turunan dari mata
ayahku(?) Dikaitkan dengan materi matematika wajib dan fisika ? Apabila bentuk
mataku di intergralkan, maka akan kembali ke bentuk mata ayahku. Ha Ha. Jika
kulihat album-album foto ketika ku kecil di gudang, mataku cukup besar pada
saat itu. Sampe si ibu bilang “Dulu mata hana ikut ibu ya (?), lebih besar daripada
sekarang, mirip mata ayah.” Whatever lah
Bu :” im so proud about myself now!
I’m
so proudly and thankful. Karena, aku terlahir dalam keadaan fisik yang sempurna.