Kamis, 30 April 2015

It’s just the way my eyes was! (?)



 I am in the middle of nowhere. Search for light that will guide me home. I know places we won’t be found. Just take my hand cause we’ve been fighting for it all our life. The way you take my hand and it’s just so sweet. This is how we do! Dancing through the fire, and I am a champion. And your gonna hear me roarrrrrrrr

Biarlah paragraf pertama itu menjadi soundtrack pengiring para pembaca sekalian membaca post-an ini. Biarlah ia menjadi imajinasi belaka para pujangga cinta memainkan perannya sebagai penggombal ulung yang memikat banyak hati para perempuan. Biarlah ia bersenandung mengungkapkan isi hatinya. Apabila semua kepanjangan? Biarkan sajalah, Biarkan saja paragraf tersebut menjadi memori indah yang tak kan terlupakan (episode galau maks susah move on). Biarkanlah ia menjadi penyejuk kepada hati-hati yang tengah dibuat friendzone  oleh si dia (jomblo happiness). Biarkan ia menjadi sosok seorang yang dirindukan untuk menjadi pacar dunia? Alhamdulillah ya :’ apalagi akhirat wkwkwk (eps. jones). Biarkanlah, jari jemari ini dengan eloknya mengetik jejeran kalimat. Pada akhirnya..... Biarkan sajalah! *todong piso*

*batuk kul*
Ehem ehem.
What’s on your mind when you heard ‘eyes’ ?
(eye : mata. source : google terjemahan)

Wawancara 1
What’s on your mind when you heard ‘eyes’ ?
                
Mata adalah salah satu alat indera yang berfungsi menerima rangsangan berupa cahaya. Mata termasuk ke dalam sistem indera yang tergabung dalam sistem koordinasi.
(Maka disimpulkan, yang menjawab seperti ini yaitu ‘Anak Biologi Sejati’. Bagaimana tidak? :’) tuh orang lagi ngapal untuk mid biologi mungkin. Btw-__- MID biologi hari apa ya? Jumat besok libur kan .-.? *plakk)

Wawancara 2
What’s on your mind when you heard ‘eyes’ ?

Mata... hmmm.. hmmmm... hmmmm.... [waitied for 2 minutes] itulah pokoknyo! Kau ni ngapo nanyo-nanyo? Orang belum belajar aku.   [gubrak]
(Neng :” gue bukan nanya soal ulangan kok. Cuma nanya isi otak lu aja ketika ngedengar kalimat itu)

Wawancara 3
What’s on your mind when you heard ‘eyes’ ?

Sipit?:/
.
.
.
.
(GOTCHA! That’s the truth answer i’m waiting for. pyuhhh)


        Semua orang pertama kali bertatap muka pasti melihat menggunakan mata bukan? Maka, pada saat itu jutaan neuron dari mata mengalir ke otak untuk merespon dan menyimpan memori bentuk wajah seseorang. Garis muka, tulang pipi, alis mata, maupun besar/kecillnya mata.

Mata sipit menjadi tren saat ini? Bagaimana tidak? Orang yang matanya juga sipit aja bisa ngejek temennya yang sipit haha. Terkadang.. tak adil bukan? Orang yang punya mata besar jarang diejek. Apalah daya bagi saya yang memiliki mata cenderung ke arah ‘sipit’ daripada ‘besar’ ini. [poor]

Jadi ceritanya begini. Temanku melihat foto-foto ku di galeri dan berkata “Hana kalo dilihat sekilas kayak ada keturunan Chinese” lalu ku jawab “Kenapa?”. Lalu ia menjawab kembali “Soalnya mata hana kalo senyum ilang(?)”. Dengan santaiku jawab “emang iya kok! :) Chinese pakek ‘jilbab’. Aku mah gitu orang nya~ (nyempil iklan)” [bilang aja sipit -_- kok susah sih]

        Mataku tampaknya turunan dari mata ayahku(?) Dikaitkan dengan materi matematika wajib dan fisika ? Apabila bentuk mataku di intergralkan, maka akan kembali ke bentuk mata ayahku. Ha Ha. Jika kulihat album-album foto ketika ku kecil di gudang, mataku cukup besar pada saat itu. Sampe si ibu bilang “Dulu mata hana ikut ibu ya (?), lebih besar daripada sekarang,  mirip mata ayah.” Whatever lah Bu :” im so proud about myself now!

I’m so proudly and thankful. Karena, aku terlahir dalam keadaan fisik yang sempurna.