Malam
tanggal titiktitik bulan titiktitik tahun titiktitik
(sebenarnya
masih ingat tanggal bulan tahun berapa. gak tau besok. sengaja disensor. gak
perlu diingat. gak ada juga hari perayaannya. aha.)
Seolah
kata-kata dan janji yang telah terucap menjadi kehilangan arti #asik
(ambilin kresek tolong)
(ambilin kresek tolong)
Maybe
I love too much and show it too little.
Because
I want to enjoy the mystery of not knowing you. Take in every exciting
opportunity to learn you. Then fall in love with the anticipation of one day truly
understanding you, so that I can become totally obsessed with the beauty of doing
all the things that make you smile. Apparently, it doesn’t make sense to you.
Mengapa
kau masih saja dingin? Padahal telah kuberikan kehangatan.
Apa
masih ada yang salah dari peduliku?
Apa
kau yang tak pernah bisa membedakan antara dipedulikan dan diacuhkan?
Atau
karena kau terlalu banyak yang peduli sampai akhirnya aku tersingkirkan?
“Diam
itu emas” tidak pernah benar-benar berlaku dalam urusan cinta, sobat.
Pedihnya
tanya yang tak terjawab, mampu menjatuhkanku yang dikira tegar. Zzz.
Tidak mengapa kita jarang bersua dan bertatap muka. Asalkan kita tidak
pernah alpha saling bersapa di ruang maya sekedar menanyakan kabar berita dan
bertukar cerita.
(lah terus?) (gpp)
(lah terus?) (gpp)
Biar
kuberitahu sebuah rahasia. Aku sebenarnya telah menjatuhkan hati. Tidak ingin
pergi kemana-mana, dan tidak ingin berpindah lagi, darimu. Sebab dimatamu saja duniaku
sudah terlihat dengan jelas. (gue kerasukan setan mellow gini darimana yak haha).
Tetapi ya udahlah ya. Dalam hidup kan ada yang bertahan dan ada yang dibiarkan berlalu. Seperti rotasi bumi, berputar dan berputar.. kadang cepat kadang lambat, demikian waktu berlalu.. semua berlalu, pun rasa yang ada-tiada.
Tetapi ya udahlah ya. Dalam hidup kan ada yang bertahan dan ada yang dibiarkan berlalu. Seperti rotasi bumi, berputar dan berputar.. kadang cepat kadang lambat, demikian waktu berlalu.. semua berlalu, pun rasa yang ada-tiada.
Untungnya dari awal, aku berada pada keadaan mencintai yang tak keberatan jika harus
kehilangan. Karena pada akhirnya, yang ditakdirkan akan tetap menemani, dan yang
tidak ditakdirkan selalu menemukan alasan untuk pergi. (Gilak! sa ae gue)
Tidak ada yang aku sesali. Aku bersyukur pernah mengenalmu, sebagai siapapun itu, dalam hidupku. Terimakasih.
Tidak ada yang aku sesali. Aku bersyukur pernah mengenalmu, sebagai siapapun itu, dalam hidupku. Terimakasih.
Even
a tree must “break” into seeds to “rise” a forest.
Hm mungkin
kita juga begitu atau mungkin juga tidak.
Bagaimana
ya kita bisa tahu bahwa kita suka ‘saat ini’ dan tidak ‘saat nanti’?
Kalau
ada alatnya, aku ingin punya satu.
0 komentar:
Posting Komentar