Selasa, 23 Januari 2018

Ja(new)ary

Beberapa hari yang lalu adalah hari ulang tahunku. I’ve got many best wishes dan doa dari orang-orang. Bahkan beberapa chat dari mereka aku screenshoot. Sampe ada rencana mau ngeprint ntuh ss, dibingkai, terus ditempel di dinding kamar tidur dengan tujuan “pemotivasi diri” menjalani usia ini hahaha.
I’m lucky isn’t it? surrounded by people who love me :)))

Berikut beberapa “best wishes” from my guys. Let’s check this out! ^^

1.    Dia berharap “bintang keberuntungan”ku akan seterusnya bersinar membuat segala cita-cita menjadi kenyataan dan aku akan menikmati setiap hari dalam kehidupan dengan kebahagiaan. Sweet♥. Pada bagian akhir dia bilang sengaja pake bahasa inggris. Oh darl you don’t have to, but I love it! you did GOOD, I can’t get enough of this sweet thing^^, thank you. May also lucky star always be with you. Amin.


2.    Dia satu ini memang hobi nulis cerpen, tapi aku gak pernah nyangka seorang dia ini bisa begitu manis dengan ngasih ucapan selamat ulang tahun yang begitu panjang. I’m speechless! She’s so addicted with Malay language. Lihatlah sendiri cemane die ngasih ucapan (nahloh kok aku ikutan bahase macam nih(?)). Dia berkate yang important sangat dari keseluruhan wish nye adalah agar aku “always healthy” tapi entah kenape rasenye kalimat “perut ai la bunyi” jadi kode yang sangat keras untukku dari anak ini :’). Dia juge kate tak ade duit nak beli kado buat dikasih ke I, hm tak ape tak ade kado, kan bise nyusul atau rangkap di hari ulang tahun berikutnye haha. Doa ini sudah lebih dari sekedar cukup♥.

3.    Kalo yang ini a little bit funny.  Di balon chat ke-2 katanya masih ada wish “satu lagi” dan ternyata ada “satu lagi” nambah di balon chat ke-3. Hahaha b o d o. Kalo gitu mah namanya masih ada “dua lagi”. Lihatlah bagaimana dia begitu berani membahas dahi, bagian tubuh yang telah membuat banyak orang jatuh cinta kepadaku. I tell you something, “my dahi will always brighter than your future!” Hahaha. Kemudian dia juga berharap kecuekanku bisa berkurang. Tbh, it seems hard :’) but I’ll try my best okay. Thanks♥.


4.    Gagal speechless ah! kan aku belum kepala 2 baru masuk usia 19th ini.. Emang sih berasa sudah tuir dan tantangan hidup makin besar (ahelah wkwk). Disaat bagi semua orang umur segitu sudah dewasa, dia malah berharap aku makin kanak-kanak :’) aduhai acing deh asal hepi. Yup, I’ll keep myself always healthy, disayang mamah, papah, keluarga, teman, dll, as his wish. And ofc jidat (lagi) yang dibahasnya. To be honest agak kurang mengerti maksud; makin “tumpul” tapi pantulan cahayanya makin “tajam”. Aku bakal usahakan memahami maksud itu seiring menjalani usia ini yah! wkwk. Thanks♥.


5.    Dia bilang aku pasti sebenarnya tahu harapan baik dari dia untuk aku, yaitu aku akan selalu menjadi seorang Hanoy yang dia kenal (Hanoy; nama panggilanku oleh beberapa teman dekat). Hanoy menurutnya adalah seorang Hana yang rajin belajar, pinter, gak akan galau, setia, dan akan selalu jadi teman sejoli dia. Dia berharap aku akan nikah cepet dan punya anak. Tuhan maha besar atas segala kehendaknya :’). Bukannya aku tidak mengaminkan wish yang satu ini, tapi diusia 19 tahun? belum dulu deh ya. Ku ucapkan banyak terima kasih♥.


6.    Kahan?. Ya, panggilan khusus yang dibuatnya untuk memanggilku. Datang dari kata “kakak” dan “Han” yang digabung menjadi “kahan”. Alasannya biar kami bisa lebih dekat dengan ada nama panggilan khusus haha. Dia berharap agar aku akan selalu menjadi pribadi yang lembut dan hangat. Setiap pertambahan usia akan memberi berkah dan kebaikan, dan pastinya untuk saat ini yang selalu diharapkan yaitu kelancaran kuliah (aamiin). I smile a lot. Thanks♥ from my deepest heart.



Itu hanya beberapa dari banyak ucapan. Aku cuma ingin mereka semua tau bahwa:
They’re all rocking and the best! I love ‘em.



Selasa, 09 Januari 2018

Takjub? Kagum? Iya

Aku takjub pada bagaimana cara Tuhan selalu dapat memberikan yang kita butuhkan daripada yang kita inginkan. Bagaimana cara Tuhan mendengar lalu mengabulkan doa disaat yang tepat.
Aku takjub.

Aku kagum pada bagaimana cara Tuhan menjadikan yang awalnya tak ada menjadi ada, kemudian tiada lagi dalam pandangan namun tetap hidup di dalam hati. Menyatukan dua hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Mendekatkan yang jauh, pun sebaliknya menjauhkan yang dekat. Melunakkan hati yang keras, pun sebaliknya mengeraskan hati yang lunak.
Aku kagum.



Rabu, 03 Januari 2018

Break to Rise

Malam tanggal titiktitik bulan titiktitik tahun titiktitik
(sebenarnya masih ingat tanggal bulan tahun berapa. gak tau besok. sengaja disensor. gak perlu diingat. gak ada juga hari perayaannya. aha.)

Seolah kata-kata dan janji yang telah terucap menjadi kehilangan arti #asik 
(ambilin kresek tolong)

Maybe I love too much and show it too little.
Because I want to enjoy the mystery of not knowing you. Take in every exciting opportunity to learn you. Then fall in love with the anticipation of one day truly understanding you, so that I can become totally obsessed with the beauty of doing all the things that make you smile. Apparently, it doesn’t make sense to you.

Mengapa kau masih saja dingin? Padahal telah kuberikan kehangatan.
Apa masih ada yang salah dari peduliku?
Apa kau yang tak pernah bisa membedakan antara dipedulikan dan diacuhkan?
Atau karena kau terlalu banyak yang peduli sampai akhirnya aku tersingkirkan?
“Diam itu emas” tidak pernah benar-benar berlaku dalam urusan cinta, sobat.
Pedihnya tanya yang tak terjawab, mampu menjatuhkanku yang dikira tegar. Zzz.

Tidak mengapa kita jarang bersua dan bertatap muka. Asalkan kita tidak pernah alpha saling bersapa di ruang maya sekedar menanyakan kabar berita dan bertukar cerita. 
(lah terus?) (gpp) 

Biar kuberitahu sebuah rahasia. Aku sebenarnya telah menjatuhkan hati. Tidak ingin pergi kemana-mana, dan tidak ingin berpindah lagi, darimu. Sebab dimatamu saja duniaku sudah terlihat dengan jelas. (gue kerasukan setan mellow gini darimana yak haha). 
Tetapi ya udahlah ya. Dalam hidup kan ada yang bertahan dan ada yang dibiarkan berlalu. Seperti rotasi bumi, berputar dan berputar.. kadang cepat kadang lambat, demikian waktu berlalu.. semua berlalu, pun rasa yang ada-tiada. 

Untungnya dari awal, aku berada pada keadaan mencintai yang tak keberatan jika harus kehilangan. Karena pada akhirnya, yang ditakdirkan akan tetap menemani, dan yang tidak ditakdirkan selalu menemukan alasan untuk pergi. (Gilak! sa ae gue)
Tidak ada yang aku sesali. Aku bersyukur pernah mengenalmu, sebagai siapapun itu, dalam hidupku. Terimakasih


Even a tree must “break” into seeds to “rise” a forest.
Hm mungkin kita juga begitu atau mungkin juga tidak.

Bagaimana ya kita bisa tahu bahwa kita suka ‘saat ini’ dan tidak ‘saat nanti’?
Kalau ada alatnya, aku ingin punya satu.